Sabtu, 31 Maret 2012

16 Pejabat Eselon 2 Kemdikbud Dilantik Hari Ini

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ainun Na’im, melantik enam belas pejabat eselon dua di lingkungan Kemdikbud, hari ini, Jumat (30/03). Dari enam belas pejabat yang dilantik, sembilan orang diantaranya merupakan pejabat baru yang akan memegang tanggung jawab pada fungsi kebudayaan.

“Pelantikan pejabat kebudayaan ini merupakan kelanjutan dari serah terima fungsi kebudayaan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ke Kemdikbud awal pekan ini,” ujar Na’im saat memberi sambutan usai acara pelantikan di Gedung C Kemdikbud, Jumat (30/03).

Na’im menjelaskan, ada tiga item yang diserahterimakan pada Senin lalu. Sumber daya manusia, asset, dan anggaran fungsi kebudayaan. Anggaran awal yang diserahkan senilai Rp530 miliar. Jika semua proses berjalan lancar, kata Na’im, pada penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2012 ini anggaran fungsi kebudayaan meningkat menjadi Rp1,7 triliun. “Ini merupakan tantangan kita untuk mengelola fungsi kebudayaan dengan baik,” katanya.

Selain melantik pejabat eselon dua di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan, Sesjen Kemdikbud juga melantik Kepala Biro Keuangan, Yusrial Bachtiar, menggantikan Subagyo, Marulus Panggabean sebagai Inspektur tiga Inspektorat Jenderal, Abdillah, Direktur Politeknik Negeri Jakarta, Endang Caturwati sebagai Ketua Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, Rudyk Nababan, sebagai Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I Medan, Sri Sujanti, sebagai Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah IV di Semarang, dan Antonius Budi Priadi, sebagai Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Menengah.

Meski telah usai bertugas sebagai Kepala Biro Keuangan, Na’im meminta kepada Subagyo untuk mendampingi pejabat baru dalam rangka mempercepat proses audit keuangan. Dan dengan adanya integrasi fungsi kebudayaan ke fungsi pendidikan, adalah tantangan bagi Kemdikbud untuk membangun karakter dan jati diri bangsa. “Ini salah satu unsur mengapa fungsi kebudayaan tidak bisa dipisahkan dari pendidikan,” ujar Na’im.

Terakhir Na’im menyampaikan, pengintegrasian fungsi kebudaan dalam fungsi pendidikan bukan hanya terletak pada fisik, tapi juga pada nilai. Salah satu tugas yang diembankan pada fungsi kebudayaan adalah untuk memperjuangkan situs-situs budaya Indonesia di kancah internasional. “Situs-situs budaya harus diperjuangkan untuk memperoleh sertifikasi dan pengakuan dari dunia,” tandasnya. (AR)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;