Sabtu, 31 Maret 2012

Cita-cita Tak Boleh Terbatas

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menjadi narasumber dalam program Fokus Pagi di stasiun televisi Indosiar pada Rabu (28/3). Program yang dikemas dalam dialog tersebut mengambil tema keterkaitan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dengan kenaikan subsidi siswa miskin (SSM).

Menteri Nuh menjelaskan, kenaikan harga BBM tidak boleh mengganggu dunia pendidikan. Siswa dari keluarga dengan ekonomi terbatas, tidak boleh terjebak terus-menerus dalam ketidakmampuan ekonomi. Karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menaikkan jumlah siswa penerima SSM, dari enam juta menjadi 14 juta siswa.

Yang penting, katanya, adalah memberikan akses pendidikan kepada anak-anak bangsa. Harus diberikan kesempatan sekolah dan kesempatan melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi untuk anak-anak dari keluarga miskin. “Yang paling penting, cita-cita tidak boleh terbatas,” ujarnya menyemangati siswa-siswa SMP Terbuka Ibnu Sina, Bintaro yang hadir di Studio 5 Indosiar.

Mendikbud juga mengucapkan terima kasih kepada guru-guru SMP Terbuka Ibnu Sina, yang bersedia menjadi guru relawan mengajar di SMP tersebut. SMP Terbuka Ibnu Sina adalah sekolah gratis yang didirikan Yayasan Maleo, untuk anak-anak dari keluarga miskin.

Menjawab pertanyaan seorang guru mengenai bentuk perhatian pemerintah terhadap guru nonpegawai negeri sipil, Menteri Nuh menjelaskan, Kemdikbud memberikan akses kepada guru-guru yang mau melanjutkan studi ke program Magister (S-2) berupa beasiswa. Selain itu, guru nonpegawai negeri juga berhak mendapatkan tunjangan fungsional.

Dalam kesempatan itu, Menteri Nuh juga menyerahkan bantuan pendidikan berupa buku dan beberapa unit laptop untuk fasilitas belajar di SMP Terbuka Ibnu Sina. Sebaliknya, siswa-siswi SMPT Ibnu Sina juga memberikan hasil karya mereka berupa tas cantik yang terbuat dari plastik kemasan produk.
sumber : Mendiknas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;