Rabu, 04 April 2012

BNSP Anaktirikan Siswa Sekolah Nonformal-Informal

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Asosiasi Sekolah Rumah dan Pendidikan Alternatif (AsahPena) Seto Mulyadi menyatakan ada diskriminasi untuk pendidikan nonformal dan informal. "Semestinya UN program paket sama pelaksanaannya dengan UN sekolah formal atau tidak jauh setelah UN formal," kata Seto saat beraudinesi dengan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) di Jakarta, Selasa (3/3/2012).

Penyelengaraan UN kesetaran yang tidak tentu ini, tambah Seto, membuat anak-anak yang seharusnya lulus tahun ini langsung bisa melanjut ke jenjang berikutnya jadi terkendala. AsahPena memperjuangkan agar pelaksanaan UN kesetaraan bisa diperlakukan sama dengan UN sekolah formal.

BSNP biasanya sudah menyiapkan Peraturan Mendikbud, kisi-kisi, dan pos operasional standar (POS) UN sekolah formal setahun sebelumnya. Sebaliknya, sampai saat ini kepastian jadwal UN kesetaraan pun belum ada, apalagi kisi-kisi untuk gambaran materi UN kesetaraan.

"Yang dihadapi anak-anak usia sekolah di pendidikan nonformal dan informal sekarang ini, ya tidak bisa daftar sekolah tahun ini juga. Kalau UN kesetaraan dilaksanakan Juli, pengumuman kelulusan bisa molor sampai dua bulan, anak-anak yang mau ikut seleksi PTN dan daftar sekolah baru tidak bisa tahun ini," ujar Budi Trikorayanto, Wakil Ketua Umum.

Tidak berniat

Menanggapi hal itu, anggota BSNP Jamaris Jamma, Farid Anfasa Moeloek, Teuku Ramli Zakaria, dan Weinata Sairin, menyatakan, 
BSNP menyatakan tidak ada niat untuk mendiskriminasi pendidikan nonformal dan informal. Peningkatan mutu dan standar kedua jalur pendidikan ini juga dilakukan, termasuk dalam ujian nasional (UN) kesetaraan.

Menurut Weinata, BSNP menjamin tidak ada niat untuk mendiskriminasikan pendidikan nonformal dan informal. BSNP sedang mengkaji untuk bisa menggelar UN kesetaraan yang semakin lebih baik dan berkualitas.

"Untuk tahun ini, masih di bulan Juli. Akan diusahakan untuk Juni, namun Peraturan Mendikbud, kisi-kisi, dan POS UN kesetaraan masih dibahas. Mulai tahun 2013, BSNP hendak menjadwalkan UN kesetaraan sama dengan pelaksanaan UN sekolah," kata Jamaris.

Ramli mengatakan, pelaku pendidikan nonformal dan informal tetap harus memenuhi syarat supaya layanan pendidikan menjamin adanya kompetensi, keterampilan, dan pembentukan karakter yang baik. "UN kesetaraan juga tak lepas dari kecurangan. Karena itu, soal standar perlu ditegakkan supaya UN Paket ini setara dengan sekolah formal," kata Ramli.


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;