Kamis, 05 April 2012

Dua Tim Peneliti PAPDI Dapat Dana Penelitian

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) bekerjasama dengan PT. Novell Pharmaceutical Laboratories, sebagai bentuk CSR dari perusahaan farmasi memberikan bantuan dana penelitian yang dinamakan Novell Research Grant, kepada kalangan medis di Indonesia untuk melakukan riset medis.

Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya tim juri dari PB PAPDI menetapkan dua tim pemenang yang mengusung dua tema berbeda.

Pemenang pertama, Dr. Noor Asyiqah Sofia, M.Sc, SpPD, dr. Agus Siswanto, SpPD, Prof. dr. Asdie, SpPD-KEHM, dr. Bowo Pramono, SpPD, dr. Hemi Sinorita, SpPD, K-EMD, dan dr. Luthfan Budi P, SpPD, K-EMD, dari anggota PAPDI cabang Yogyakartta, dengan judul proposal penelitian: Pengaruh Kombinasi Fluoxetine dan Latihan Pasrah Diri terhadap Kontrol Gula Darah, Derajat Inflamasi dan Kualitas Hidup.

Pemenang kedua, Dr. Anna Uyainah Z N, SpPD, K-P, MARS, anggota PAPDI Jaya, dengan judul proposal penelitian: Faktor yang memengaruhi Eksarbasi Akut Penyakit Paru Obstruktif Kronik pada Jamaah Haji Emabarkasi Jakarta.

"Acara penyerahan hibah penelitian ini merupakan kejadian pertama kali di mana sebuah perusahaan farmasi Indonesia memberikan dana kepada perhimpunan profesi tanpa pesan produk dan embel-embel," kata Dr. dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-KOM, Ketua Umum PB PAPDI, saat acara PAPDI-Novell Research Grant, Selasa, (3/4/2012).

Aru mengungkapkan ada beberapa hal yang menjadi kriteria penilaian yakni topik penelitian tidak molekuler, tidak high tech, dan bukan sesuatu yang merupakan transletional research (dari laboratorium ke klinik), melainkan yang sudah teraplikasi.

"Kita ingin penelitian ini nantinya bisa menjadi bahan masukan untuk Kemenkes dalam memperkaya usaha kita khususnya dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas dari penyakit," ucap Aru.

Aru berharap, dengan terpilihnya dua proposal tersebut, akan ada peningkatan dalam semangat serta keinginan meneliti diantara para dokter spesialis penyakit dalam di Indonesia, sehingga suasana ilmiah tetap terjaga dan pelayanan terhadap pasien dapat didasari oleh data hasil penelitian yang baik.

"Kami harap kerjasama ini bisa terus berlanjut dan akan semakin banyak perusahaan farmasi yang mendukung," paparnya.

Sementara itu, Roy Lembong, selaku Direktur PT. Novell dalam sambutannya mengatakan, masyarakat di Indonesia cenderung memiliki pola penyakit yang berbeda dengan negara-negara di luar, sehingga hasil penelitian di mancanegara seringkali tidak dapat diterapkan di Indonesia.

Atas dasar itulah maka ia mengusulkan kepada PAPDI untuk melakukan research segera. "Kenapa menggandung PB PAPDI? Karena PAPDI satu-satunya organisasi resmi yang mempunyai data-data dan berhadapan langsung dengan penyakit-penyakit yang ada di Indonesia, sehingga tahu betul mana yang diperlukan," ucapnya.

Roy mengatakan, masih banyak penelitian yang perlu dilakukan oleh kalangan medis di Indonesia agar dapat mengurangi terjadinya berbagai penyakit atau mempercepat proses penyembuhan dan meringankan beban penderitaan pasien di Indonesia.

Ia berharap akan muncul organisasi-organisasi lain yang akan turut membantu PAPDI untuk melakukan riset-riset di Indonesia yang akan sangat berguna khusus bagi pasien di Indonesia. "Event PAPDI - Novell Reseacrh Grant tidak hanya dilakukan untuk tahun ini tetapi akan dilakukan untuk tahun-tahun mendatang," ungkapnya.

Kepada masing-masing pemenang, PT. Novell Pharmaceutical memberikan hibah sebesar Rp 100 juta untuk membiayai riset medis klinis yang akan dilakukan. Berbeda dengan dana penelitian yang lazimnya diberikan oleh perusahaan farmasi, Novell Research Grant tidak dikaitkan dengan kepentingan Novell, dan setiap peneliti bebas melakukan penelitian yang tidak berkaitan dengan Novell.


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;