Selasa, 10 April 2012

Lulusan SMK Didorong Setara D-1

KOMPAS/IWAN SETIYAWAN Agus Martoyo (kiri), guru SMKN 4 Jakarta, mengajarkan siswanya cara mengoperasikan mesin pembuat batik tulis otomatis ciptaannya di bengkel sekolah, Senin (9/1/2012). Mesin ini mampu mempercepat proses pembuatan batik tulis karena proses mencanting dikerjakan secara otomatis.

PURBALINGGA, KOMPAS.com — Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, mendorong sekolah menengah kejuruan menjadi program studi empat tahun setara Diploma 1. Saat ini dengan pendidikan tiga tahun maka lulusan SMK menjadi ahli madya.

Kepala Dinas Pendidikan Purbalingga, Heny Ruslanto, Senin (12/3/2012), mengatakan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi. Dia yakin rencana ini akan mendapat respons positif dari masyarakat, serta dunia industri dan dunia usaha.

"Kalau bisa setara dengan D-1, lulusan SMK bisa menjadi calon juragan," kata Heny.

Menurut dia, SMK tak boleh egois hanya memikirkan sekolahnya sendiri. SMK harus pula memikirkan kebutuhan dunia kerja. Dia menambahkan, rasio ideal jumlah siswa SMK dan SMA menurut kebijakan pusat adalah 70 persen dan 30 persen. Sementara di Purbalingga saat ini baru 62 persen SMK. Harapannya, tahun 2013 rasio sudah 70 persen dan 30 persen.

"Paling tidak rasionya bisa mendekati angka itu. Ini bukan berarti kami akan mendirikan SMK baru melainkan dengan mengembangkan SMK yang sudah ada, termasuk swasta," katanya.

Heny meminta SMK untuk tidak membuka jurusan baru yang sudah ada di SMK lain. Saat ini di Purbalingga terdapat 26 SMK negeri dan swasta. Jurusan yang paling banyak adalah teknik otomotif. 


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;