Jumat, 20 April 2012

Penyaluran Lewat Kantor Pos untuk Tekan Penyelewengan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memastikan, Subsidi Siswa Miskin (SSM) akan disalurkan melalui kantor pos. Mekanisme itu berlaku untuk semua jenjang penerima SSM.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Suyanto menjelaskan, mekanisme penyaluran SSM untuk jenjang SMP/SMA pada awalnya melalui sekolah. Kecuali pada jenjang SD yang langsung diberikan kepada siswa melalui kantor pos.

Akan tetapi, kata dia, mekanisme penyaluran SSM melalui sekolah (untuk SMP/SMA) dianggap tidak efektif dan cenderung memicu praktik penyelewengan. Inilah yang menjadi alasan mengapa selanjutnya SSM akan disalurkan kepada siswa melalui kantor pos.

"Semua akan melalui kantor pos," kata Suyanto kepada Kompas.com, Senin (12/3/2012), di Jakarta.

Suyanto memaparkan, penyaluran SSM melalui kantor pos dipilih karena beberapa alasan, yaitu aman dan mampu menekan timbulnya penyelewengan. Pada pelaksanaannya, setiap siswa berhak mengambil SSM di kantor pos dengan rekomendasi dari sekolah.

Untuk jenjang SD, unit cost SSM per siswa per tahun mencapai Rp 450 ribu, siswa jenjang SMP mencapai Ri 750 ribu, dan siswa jenjang SMA berkisar Rp 1 juta.

"Atas rekomendasi dari sekolah, penerima SSM takkan salah sasaran," ujarnya.

Seperti diberitakan, pemerintah menggelontorkan Rp 3,9 triliun untuk program SSM sebagai upaya menekan angka putus sekolah. Dengan anggaran tersebut, hingga saat ini telah berhasil menyentuh 14 persen jumlah siswa miskin di Indonesia.

Ke depan, melalui APBN Perubahan, jumlah tersebut akan ditambah Rp 2 triliun dengan target mampu menyentuh 23 persen siswa miskin di Indonesia sekaligus mengantisipasi imbas dari naiknya harga BBM.


View the original article here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
;